PMM UMM Kelompok 25 Gelombang 6 2022/2023 Mengubah Sampah Plastik Menjadi Berharga di Desa Lajuk
Nektar News — Kabupaten Sidoarjo - Kegiatan
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa
menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM tersebut
memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian UniversitasMuhammadiyah Malang (UMM) .
Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri
gelombang 6 kelompok 25 yang beranggotakan Inayah Wahyu W, Nur Havifah A, Alisha
Rahma M, Dwi Santoso, Najmuddin Akbar, didampingi oleh dosen pembimbing lapang
(DPL) Nur Melizza, S.Kep., Ns., M.Kep telah berhasil melangsungkan kegiatan
pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung pada 19 Januari - 19
Februari 2024 di Desa Lajuk, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Tim PMM UMM
gelombang 6 kelompok 25 mengusung tema kegiatan "mengubah sampah plastik
menjadi barang yang bernilai"
Melalui kerja sama dengan warga
Desa Lajuk, PMM UMM kelompok 25 menerapkan konsep daur ulang sampah plastik.
Sampah plastik yang sebelumnya dianggap sebagai limbah yang tidak berguna, kini
diolah menjadi barang yang memiliki nilai jual. Hal ini dilakukan melalui
proses pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah plastik menjadi produk
yang dapat dijual kembali.
PMM UMM kelompok 25 juga melakukan
sosialisasi dan pembuatan ecobrick di Desa Lajuk. Ecobrick merupakan metode
daur ulang sampah plastik dengan cara mengisi botol plastik dengan sampah
plastik yang sudah dipadatkan.
Proses pembuatan ecobrick cukup
sederhana, dimulai dengan mencuci sampah plastik dan memadatkannya ke dalam
botol plastik hingga botol tersebut penuh. Ecobrick yang sudah jadi dapat
digunakan sebagai bahan bangunan alternatif untuk membuat berbagai struktur,
seperti bangku, meja, atau bahkan rumah.
Ecobrick memiliki beberapa manfaat.
Pertama, ecobrick membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke dalam
lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah plastik untuk membuat ecobrick, kita
dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang perlu dibuang ke tempat pembuangan
akhir. Kedua, penggunaan ecobrick sebagai bahan bangunan alternatif juga
membantu mengurangi penggunaan material konstruksi konvensional yang berasal
dari bahan-bahan non-ramah lingkungan.
Selain itu, pembuatan ecobrick juga
dapat menjadi kegiatan yang edukatif. Melalui proses pembuatan ecobrick,
masyarakat dapat belajar tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan
cara untuk mendaur ulang sampah plastik. Selain itu, pembuatan ecobrick juga
dapat menjadi kegiatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat, sehingga
dapat memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Penggunaan ecobrick juga membantu
mengurangi emisi karbon. Dengan mengurangi penggunaan material konstruksi
konvensional yang membutuhkan energi dalam proses produksinya, penggunaan
ecobrick dapat membantu mengurangi jejak karbon dari aktivitas konstruksi.
Selain itu, penggunaan ecobrick juga membantu mengurangi pencemaran air dan
tanah akibat pembuangan sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik.
Ecobrick juga memiliki potensi
untuk menghasilkan perekonomian lokal. Dengan memanfaatkan sampah plastik untuk
membuat ecobrick, masyarakat dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai
jual. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha ekonomi
berbasis lingkungan, seperti pembuatan dan penjualan ecobrick.
Program daur ulang sampah plastik
ini juga memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Lajuk tentang pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan dan pentingnya konservasi sumber daya alam.
Melalui edukasi yang diberikan oleh PMM UMM kelompok 25, diharapkan masyarakat
dapat menjadi agen perubahan dalam mengelola sampah plastik secara lebih
berkelanjutan.
Selain memberikan manfaat ekonomi
dan edukasi, program ini juga turut berkontribusi dalam mengurangi jumlah
sampah plastik yang mencemari lingkungan. Dengan mengolah sampah plastik
menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi, diharapkan masyarakat akan lebih
peduli dalam membuang sampah plastik secara benar dan tidak sembarangan.
Dengan melibatkan masyarakat Desa
Lajuk, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo dalam pembuatan ecobrick,
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola sampah
plastik secara bijaksana dan kreatif. Selain itu, penggunaan ecobrick juga
membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, sekaligus
menghasilkan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Tidak ada komentar