Pemanfaatan Herbal Medicine untuk Peningkatan Kualitas Hidup Penyandang Talasemia
Nektarnews.com – Indonesia termasuk negara yang mempunyai angka prevalensi
thalasemia tinggi. Jumlah penderita talasemia di Indonesia meningkat hampir
2000 kasus per tahun. Di Sumatera Selatan, angka prevalensi talasemia tertinggi
ketiga nasional yakni 5,4‰. Banyaknya penderita talasemia menimbulkan beban
bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terletak
pada garis katulistiwa sehingga memiliki keanekragaman hayati. Banyak tanaman
di hutan tropis indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya
untuk penderita talasemia.
Thalassemia adalah kelainan darah genetik yang ditandai
dengan kurangnya produksi hemoglobin normal, yang menyebabkan anemia berat.
Pengobatan konvensional untuk thalassemia melibatkan transfusi darah secara
teratur, yang dapat menyebabkan kelebihan zat besi dan komplikasi lainnya. Obat
herbal telah digunakan sebagai terapi alternatif atau komplementer pada
thalassemia untuk meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa ramuan dan formulasi herbal dapat digunakan untuk
pasien thalassemia antara lain Triphala, Kurkumin, Ashwagandha, Echinacea atau
Harendong. Tanaman-tanaman tersebut memiliki sifat antioksidan dan
anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan
peradangan yang terkait dengan talasemia. Selain itu, tanaman tersebut dapat
membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi infeksi pada pasien
thalassemia, yang memiliki peningkatan risiko infeksi karena sistem kekebalan
tubuh mereka melemah.
Bagian Biokimia dan Kimia Medik FK Unsri yang terdiri dari
Safyudin, Sadakata Sinulingga, Medina Athiah dan Subandrate memberikan edukasi
kepada mahasiswa kesehatan di Kota Palembang agar tidak melupakan tanaman obat
tradisional Indonesia. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun obat herbal
mungkin menawarkan manfaat potensial bagi pasien thalassemia, obat tersebut
harus selalu digunakan di bawah bimbingan ahli kesehatan yang berkualifikasi.
Obat herbal dapat berinteraksi dengan obat konvensional dan mungkin tidak cocok
untuk semua orang. Selain itu, kualitas dan keamanan produk herbal dapat
bervariasi, jadi penting untuk memilih sumber yang memiliki reputasi baik dan
berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.
Pengobatan herbal telah mendapat perhatian sebagai
pengobatan komplementer untuk thalassemia. Herbal seperti Andrographis
panikulata, Terminalia arjuna, kurkumin, dan Ginkgo biloba
telah menunjukkan manfaat potensial dalam meningkatkan kadar hemoglobin,
mengurangi stres oksidatif, melindungi jantung, meningkatkan fungsi kognitif,
dan mengelola komplikasi yang berhubungan dengan talasemia. Namun, diperlukan
penelitian lebih lanjut untuk memahami secara utuh khasiat dan keamanan obat
herbal dalam penanganan talasemia (Safyudin, Sadakata Sinulingga, Medina Athiah
dan Subandrate).
Tidak ada komentar