Komoditas Buah Pinang Sebagai Potensi Peningkatan Ekonomi Daerah
Sumber: www.youtube.com/@BudidayaTanaman1
Nektarnews.com – Pinang atau dengan nama latin Areca Catechu
merupakan salah satu jenis tumbuhan monokotil yang masuk dalam golongan
palem-paleman. Meskipun pinang tergolong sebgai biji namun sebenarnya buah
pinang cukup lunak untuk dikunyah Ketika sudah matang dan dapat diiris dengan
mudah. Buah
pinang ini memiliki banyak manfaat khasiat bagi manusia. Menurut Agusta pohon
pinang dapat tumbuh mencapai tinggi 15 s.d. 20 meter dan diameter 15 cm. Menurut
Agusta biji pinang atau buah dari pohon pinang berwarna coklat kemerahan. Daun
dari pohon pinang mempunyai panjang 85 cm dan lebar 5 cm serta daunnya juga
bergigi. Buah pinang berbentuk lonjong dan buah akan berkecambah setelah 1,5
s.d. 4 bulan dengan dinding buah yang berserabut, buah muda berwarna hijau
sedangkan buah yang sudah matang akan berwarna kuning (Katarina, 2019).
Buah dari pohon pinang dapat dimanfaatkan oleh manusia karena bermanfaat bagi tubuh. Banyak Sebagian masyarakat yang memanfaatkan buah pinang untuk digunakan sebagai sirih. Beberapa dari daerah yang ada di Indonesia yang memiliki tradisi mengunyah pinang bersama sirih yaitu tersebar mulai dari Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Namun, sekarang yang masih melestarikan kegiatan ini sampai sekarang adalah daerah Papua. Di daerah Papua masih banyak orang yang sirih dengan buah pinang. Masyarakat biasanya akan nginang atau mengunyah buah pinang dicampur dengan kapur dan sirih. Kita dapat melihatnya di jalan-jalan atau di berbagai tempat lainnya.
Ketika seseorang memakan buah pinang atau menyirih buah pinang mulutnya menjadi merah. Namun menyirih mempunyai banyak manfaat. Hal ini karena biji buah pinang biasanya digunakan untuk berbagai pengobatan dengan cara dimakan mentah, dikeringkan, direbus, dipanggang, ataupun dibakar. Biasanya, biji buah ini akan dihaluskan atau diiris, lalu dibungkus dengan daun sirih untuk dikunyah. Dikutip dari situs Kesehatan Hellosehat.com buah pinang kaya akan alkaloid alami. Alkaloid merupakan golongan senyawa organik yang banyak ditemukan di alam dan biasanya ditemukan dalam tumbuhan. Nilai gizi dari 100 gram buah pinang yang telah diketahui yaitu sebagai berikut:
·
Kalori: 339 kkal
·
Protein:
5,2 gram
·
Lemak: 10,2 gram
·
Karbohidrat: 56,7 gram
·
Thiamin (vitamin B1): 19 miligram
·
Riboflavin (vitamin B2):
10 – 12 miligram
·
Niasin (vitamin B3): 31 miligram
·
Natrium: 76 miligram
·
Kalium: 450 miligram
·
Kalsium: 400 miligram
·
Fosfor:
89 miligram
·
Zat besi: 4,9 miligram
Dengan kandungan
yang dimiliki buah pinang tersebut, buah pinang memiliki banyak manfaat bagi
tubuh. Sehingga banyak masyarakat Papua yang masih mengkonsumsi buah pinang
sebagai sirih. Berikut beberapa manfaat dari buah pinang yang dikutip dari
situs kesehatan Allodokter.com:
·
a. Memelihara kesehatan mulut
· b. Menurunkan tekanan darah
· c. Mencegah dan mengatasi anemia
· d. Melancarkan pencernaan
· e. Menambah energi
· f. Mnjaga kesehatan jantung
· g. Melindungi hati dari kerusakan
· h. Berpotensi menurunkan risiko kanker
·
i. Berpotensi mengurangi gejala
skizofrenia
Namun dari
banyaknya manfaat buah pinang juga ada beberapa bahaya yang terkandung dalam
buah pinang jika mengkonsumsi terlalu banyak atau dengan cara-cara tertentu
seperti mengkonsumsi bersamaan dengan tembakau. Berikut beberapa resiko buah
pinang jika salah konsumsi;
· a. Meningkatkan risiko terjadinya kanker
· b. Menimbulkan peradangan mulut
· c. Membuat halusinasi
· d. Membahayakan kehamilan dan janin
Namun bahaya atau
risiko tersebut terjadi apabila menggunakan buah pinang dengan cara yang salah
atau terlalu banyak mengkonsumsi buah pinang. Sebab apapun yang berlebihan itu
tidak baik.
Dengan banyaknya manfaat dari buah pinang
pasti buah pinang tersebut dapat menjadi salah satu komoditas untuk
meningkatkan ekonomi. Salah satunya yaitu dengan banyaknya orang yang menjual
buah pinang di daerah Papua yaitu di pinggir jalan, depan toko, dan tempat
lainnya. Biasanya para penjual akan menjual buah pinang dengan buah yang sudah
ditata per tumpukan. Jadi penjualan buah pinang yang dilakukan oleh para
penjual yang menjual dipinggir jalan tidak secara per kilo tetapi dilakukan per
tumpukan. Berdasarkan keterangan dari Bapak Seio pegawai KPPN Nabire harga dari
sat tumpukan buah pinang yaitu antara Rp5.000,-(lima ribu rupiah) sampai Rp20.000,-(20
ribu ribu rupiah). Harga tersebut tergantung dari banyaknya jumlah buah pinang,
biasanya untuk yang harga 5 ribu rupiah berisi 10 biji buah pinang. Dalam satu
lapak penjualan buah pinang biasanya terdapat sekitar 10 lebih tumpukan buah
pinang. Jadi hasil penjualan buah pinang sekitar antara Rp50.000,- sampai
Rp300.000,- dalam sehari. Untuk penjualan buah sendiri biasanya mulai dibuka
pada sore hari sampai malam. Penjualan buah Pinang biasanya dijual dua jenis
yaitu pinang buah dan pinang kering.
Selain dari manfaat bagi kesehatan tubuh,
pinang juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat. Terutama di daerah yang
penduduknya masih mengkonsumsi pinang seperti Papua. Hal ini karena adanya
permintaan buah pinang dari masyarakat dan tidak semua masyarkat punya pohon
pinang sehingga dapat dijadikan komoditas ekonomi. Karena dengan adanya
penjualan buah pinang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat kecil. Dikuti
berdasarkan situs berita lingkungan Mongabay.co.id bahwa hasil dari
penjualan buah pinang banyak orang tua yang mampu menyekolahkan anaknya hingga
perguruan tinggi.
Dengan adanya potensi positif dari penjualan
buah pinang tersebut pinang juga memberikan manfaat ekonomi bagi daerah Papua
pada tahun 2022. Sebagai contoh dikutip dari rri.co.id dalam beritanya
menyatakan Seluruh Kota Indeks Harga Konsumen di
Papua mengalami inflasi pada Oktober 2022. Tingkat inflasi di tiga kota IHK itu
meliputi Merauke sebesar 4,97 persen, Timika 6,52 persen dan Jayapura 7,43
persen. Kemudian Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua, Adriana Carolina
juga menerangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun gabungan tiga kota IHK di
Papua sebesar 6,76 persen. Namun, atas inflasi tersebut terdapat beberapa
komoditas dominan yang memberikan andil atau sumbangan deflasi bulan ke bulan
yang salah satunya adalah adanya buah pinang, terangnya (Adriana). Hal tersebut
menunjukkan bahwa buah pinang sangat mempunyai potensi ekonomi yang bagus.
Salah satu bukti bahwa buah pinang berpotensi
bagus dalam ekonomi adalah meningkatnya pedagang yang menjual buah pinang. Hal
ini dapat dilihat dari semakin banyaknya lapak atau pondok yang menjual pinang
(bauw, degei, 2023). Hal lain yang dapat dilihat dari salah satu upaya di salah
satu daerah di Papua yaitu Kab. Nabire yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Papua pada tahun 2021, melalui Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPHL) unit II Nabire,
dengan melaksanakan sosialisasi pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK), dan
pelatihan pengelolaan produk kopi pinang dan sari pinang jahe, bagi kelompok
tani hutan (KTH) di Pelangi Papua, Karadiri Nabire, Distrik Wanggar dikutip
dari situs web Nabire papuaposnabire.com.
Dari program tersebut dapat diketahui bahwa
pemerintah juga ingin meningkatkan perekonomian melalui komoditas buah pinang.
Dengan program tersebut pemerintah akan melakukan pelatihan dan pembinaan
terhadap petani binaan. Dengan adanya program tersebut akan meningkatkan
pemahaman terkait manfaat lain buah pinang yang dapat meningkatkan
perekonomian. Sehingga akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar atau
masyarakat kecil. Dan juga akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
sekitar. Pendapatan masyarakat juga akan meningkat dan pengangguran akan
menurun, serta kemiskinan akan menurun di daerah tersebut.
Buah pinang tidak hanya digunakan sebagai
konsumsi masyarakat untuk nginang atau memakan buah pinang dengan sirih. Namun
banyak manfaat yang ada dalam buah pinang. Seperti manfaat kesehatan yang
ternyata banyak dan sangat bermanfaat bagi tubuh. Buah pinang juga dapat
memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Seperti langsung menjual buah itu
tanpa diolah atau dapat diolah terlebih dahulu untuk digunakan seperti sebagai
kopi pinang. Dengan adanya penjualan buah pinang tersebut dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Penulis:
Tsalis Nur Anggita
Izin sharing, informasi yang bermanfaat. Terimakasih atas informasinya, artikel yang sangat informatif dan menarik. Salam Telkom
BalasHapus