Breaking News

Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Negara Malaysia

 


Nektarnews.com – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang dimiliki perorangan atau pun badan usaha dan tentunya sudah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Untuk usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah memiliki pengertian dan kriteria masing-masing sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Usaha mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha yang sudah memenuhi kriteria. Untuk kriteria usaha mikro yaitu usaha yang dijalankan memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000 tidak termasuk bangunan dan tempat usaha. Untuk pemasukan atau hasil penjualan setiap tahunnya harus tidak lebih dari Rp 300.000.000. Kemudian usaha kecil adalah usaha ekonomi yang produktif dimiliki oleh perorangan atau kelompok dan bukan badan usaha cabang dari perusahaan utama, dan dimiliki atau menjadi bagian dari usaha menengah baik secara langsung atau tidak langsung. Kriteria usaha kecil yaitu memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 50.000.000 dan hasil penjualan setiap tahunnya bisa Rp 300.000.000 sampai paling banyak Rp2,5.000.000. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif dan bukan merupakan anak usaha atau cabang dari perusahaan pusat serta menjadi bagian langsung atau tidak langsung terhadap usaha kecil. Kriteria usaha menengah yaitu memiliki kekayaan bersih antara Rp 500.000.000 hingga 10.000.000.000 tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha tersebut. Kemudian usaha mengenah memiliki penghasilan penjualan setiap tahunnya mencapai Rp 2,5.000.000 miliyar sampai dengan Rp 50.000.000.000.

Berbicara tentang peran UMKM terhadap ekonomi secara universal tentu sangat besar, karena ekonomi dunia baik secara langsung atau pun tidak langsung yaitu berkembang dengan UMKM. Banyak negara-negara baik negara maju maupun negara berkembang yang perekonomiannya hasil dari UMKM salah satunya seperti negara Indonesia dan Malaysia. UMKM di negara Malaysia memiliki peran yang sanga penting karena 38,9% perekonomiannya di perankan oleh UMKM dalam PDB, seperti di negara-negara lain UMKM di Malaysia juga terlibat dalam berbagai industry.

Namun meskipun UMKM di Malaysia sangat berperan banyak dalam perekonomiannya tentu tidak terhindar dari masalah-masalah. UMKM dalam perkembangannya tidak akan langsung berjalan mulus-mulus saja. Beberapa tantangan yang dihadapi UMKM di Malaysia yaitu seperti kurangnya pembiayaan, produktivitas yang rendah dan kurangnya menejerial. Selain itu masih banyak tantangan-tantangan yang dihadapi UMKM di Malaysia pertama kurangnya kerangka komperhensif dalam bentuk kebijakan terhadap pengembangan UMKM dan terlalu banya Lembaga UMKM yang tanpa koordinasi aktif.

Dari tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pemberdayaan UMKM tersebut tentu ada strategi yang digunakan agar UMKM terus berjalan dan berkembang dengan baik. Sebelum membahas jauh tentang strategi penting kiranya kita mengkaji apa itu strategi. Strategi berasal dari kata strategia (Bahasa Yunani) yang memiliki arti militer atau memimpin sedangkan secara etimologis adalah cara atau keahlian dalam mengatur atau merencanakan.

Strategi yang digunakan bisa dari memperbaiki kualitas produk sehingga menarik banyak konsumen. Kemudian tehnik marketing yang menarik agar para konsumen merasa tertarik dengan produk yang disediakan. Tujuan dari semua strategi yang digunakan oleh para pengguna UMKM adalah untuk pengelolahan UMKM yang optimal. Dan diharapkan dapat mengelola UMKM secara optimal dengan menggunakan produk yang memiliki daya saing tinggi di era global seperti sekarang.

Langkah dan strategi yang perlu dilakukan dalam mengembangkan UMKM yang pertama yaitu memetakan dan melihat lokasi potensial, lokasi potensial bisa dengan tempat yang padat penduduk agar sasaran pemasaran banyak, atau misalnya jika barang yang dijual barang mewah maka bisa saja mencari tempat diperumahan atau dilingkungan masyarakat yang hidupnya metropolitan.

Langkah yang kedua bisa dengan ikut serta dalam pameran dan festival hal ini biasanya banyak diikuti oleh pengusaha UMKM yang baru memulai atau merintis. Mengikuti pameran atau festival ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan produk yang dijual kepada masyarakat atau khalayak ramai.

Membangun relasi dengan pengusaha lain juga merupakan strategi yang sangat menguntungkan dalam menjalankan bisnis UMKM karena bisa sharing dalam tehnik pemasaran atau lain-lain yang berkaitan dengan metode pengembangan UMKM. Kemudian meningkatkan kualitas layanan, karena jika kita melayani costumer dengan baik tentu mereka akan senang dan akan membeli lagi produk yang dijual.

Untuk era sekarang yang serba teknologi maka penting untuk mengusai teknologi dan mengimbangi zaman spesifikasinya dalam ruang bisnis atau UMKM. Selain itu tentu harus cerdas dalam memanfaatkan sosial media sebagai jejaring untuk pemasaran.

Melihat UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah sangat berperan dalam perkembangan perekonomian Malasyia maka tak heran jika didalamnya banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi misalanya seperti pendanaan, kemudia produktivitas yang rendah dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi para pelaku UMKM tentu memiliki strategi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya dengan meningkatkan kualitas produk atau membuat tehnik marketing yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.


Aisa Bela Agustin, Mahasiswa UIN sunan Ampel Surabaya.


Tidak ada komentar