Breaking News

Atasi Zero Stunting Bersama PG PAUD UNISRI Solo


Foto kegiatan PKM-PM Universitas Slamet Riyadi

Nektarnews.com – Dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Mahasiswa dan Dosen Universitas Slamet Riyadi Surakarta melakukan penyuluhan kreasi bekal makanan sehat untuk mencegah stunting di Kelurahan Sangkrah Kota Surakarta.

Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Universitas Slamet Riyadi Surakarta merupakan suatu program yang kami cantumkan dalam program PAUD HI Kota Surakarta, karena kami memiliki jatah disana untuk ikut serta menyukseskan zero stunting pada tahun 2024. Anak yang lincah, lucu kelihatan kecil imut-imut bisa jadi anak stunting. Kadang karena kurangnya protin hewani menyebabkan kognitifnya sedikit berkurang tidak sesuai perkembangannya. Maka kita perlu mempunyai kopetensi apa yang kita miliki di kota surakarta ini. Kita punya makanan tradisional yang dapat diberikan ke anak, anak bukannya tidak mau makan makanan tradisional cuman kurangnya pembiasaan. Sehingga kita dapat mencegah stunting dengan tidak jajan sembarangan.

Masyarakat disangkrah terdapat anak yang stunting. Data awal terdapat 5 anak , kemudian setelah ada pendataan lagi ada 25 anak, 5 anak dulu dibawah 2 tahun menjadi 25 anak di bawah 5 tahun meningkatnya karena usianya. Kegiatan stunting ini memang sudah gencar-gencarkan  oleh pemerintah kota dan di sangkrah sudah diadakan grebek stunting yang dihadiri oleh ibu-ibu kader.

Masih ada 10 kelurahan yang terdapat anak stunting di kota surakarta.  Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita di solo, jawa tengah, masih cukup banyak. Angka stunting di solo 788 atau 3,1 persen kasus stunting pada tahun 2022. Karena 1.000 hari pertama kehidupan di usia itu artinya sudah tertinggalkan,” kata Kepala DP3AP2KB Solo, Purwanti di Solo, Jawa tengah, senin (6/3/2023). Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan.

Gejala stunting pada anak usia dini memiliki wajah  yang lebih muda dari anak seusianya, pertumbuhan tubuh dan gigi mengalami keterlambatan, kemampuan untuk fokus dan memori belajar sangat kurang, mengalami keterlambatan pubertas, anak cenderung lebih pendiam dan tidak benyak melakukan kontak mata  dengan orang lain pada saat menginjak usia 8-10 tahun, berat badan lebih rendah dari anak seusianya.

Faktor penyebab stunting pada anak kurangnya gizi pada ibu hamil, terkena infeksi atau penyakit menular, pola asuh yang kurang efektif, faktor lingkungan sekitar.

Cara pencegahan stunting pada anak antara lain penyediaan makanan dengan tinggi protein untuk ibu hamil, pemeriksaan kehamilan  secara rutin dan berkala, melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh dan dilanjutkan MPASI yang tepat, rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, melakukan imunisasi lengkap, menyediakan air minum bersih dan sanitasi yang layak, bagi yang sudah berkeluarga, mempersiapkan kehamilan secara terencana ( KB ).

Indonesia mempunyai masalah gizi yang sangat buruk yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang di berbagai rentang usia yang masih belum memnuhi gizi seimbang, yang khususnya pada anak usia dini. Jika situasi tersebut dibiarkan, anak akan menjadi generasi yang hilang dan akan berpengaruh kepada pertumbuhan anak, salah satunya stunting atau status gizi pendek atau sangat pendek.

Pemantauan dan pemenuhan gizi bagi masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi kami. Asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan untuk mencegah stunting. Sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk mendukung percepatan penurunan stunting, kami bertanggung jawab untuk membangun pengetahuan yang mendalam tentang budaya dan kebiasaan makan dan minum yang baik dan sehat melalui kerjasama multipihak.

Dalam menjalankan program penyuluhan kreasi bekal makanan sehat untuk mencegah stunting di kelurahan sangkrah telah memberikan manfaat kepada Pengurus KB kota surakarta, dengan merangkul kader posyandu dari setiap RW, masyarakat sekitar kelurahan sangkrah.

“ Edukasi tentang gizi seimbang melalui penyuluhan kreasi bekal makanan sehat dapat menjadi sarana yang efektif dalam mengupayakan pencegahan stunting dan peningkatan imunitas tubuh. Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka akan dapat  berdampak buruk bagi negara, bukan hanya terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) namun juga ekonomi,"  

Tidak ada komentar