MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI AKSARA SWARA DAN AKSARA MURDA
Nektarnews.com – Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu fokus pembelajaran Bahasa Jawa, karena dengan memiliki kemampuan tersebut peserta didik akan lebih mudah dalam menghadapi masalah dan menyelesaikannya. Selain itu, kemampuan berpikir kritis memungkinkan seseorang mempelajari masalah yang dihadapi secara sistematis, menghadapi berbagai tantangan dengan cara yang terorganisir, dan membuat keputusan dari berbagai sudut pandang secara cermat, teliti, dan logis.
Aksara swara dan Aksara Murda adalah salah satu materi Bahasa Jawa yang memerlukan pemahaman konsep yang matang. Namun pada kenyataannya, peserta didik kelas X TKJ 1 SMKN 1 Dlanggu masih mengalami kesulitan dalam memahami dan mengalihtuliskan aksara Jawa, khususnya aksara swara dan aksara murda. Penyebabnya adalah kurangnya motivasi dalam mempelajari aksara Jawa, kurangnya latihan membaca huruf beraksara Jawa, dan kurangnya kepercayaan diri peserta didik terhadap kemampuannya. Selain itu, penulisan aksara Jawa khususnya aksara swara dan aksara murda, masih sulit untuk dipahami karena kebanyakan tidak paham dengan kaidah penulisannya. Penyebab rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat diihat dari cara peserta didik dalam memecahkan masalah.
Pada saat proses pembelajaran peserta didik belum terlihat aktif, peserta didik masih belum memahami materi yang diberikan oleh guru, selain itu peserta didik juga masih malu-malu dalam bertanya. Berdasarkan kondisi tersebut, tenaga pendidik dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan hal-hal yang menarik untuk peserta didik sehingga peserta didik terdorong untuk belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun dalam pembelajaran di kelas. Banyak sekali jenis model pembelajaran yang bisa diterapkan. Tetapi guru harus bisa menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memiliki dampak signifikan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi aksara swara dan aksara murda.
Maka guru menenentukan model problem based learning dengan langkah-langkah mengorientasikan peserta didik pada masalah, mengorientasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dapat membuat peserta didik terlibat aktif di dalam kelas selama proses pembelajaran.
Memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan sesuai dengan karakteristik peserta didik merupakan bagian penting yang harus dikuasai oleh seorang guru. Pemilihan model problem based learning dapat mendorong peserta didik dalam memahami informasi. Selain itu, kepercayaan diri peserta didik dapat terbentuk, mereka sangat aktif pada saat melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan kemampuan yang mereka kuasai. Dan pada akhirnya memberikan dampak yang berarti terhadap nilai evaluasi peserta didik yang selalu meningkat.
Penulis: Alfiatus Solikhah,S.Pd/ Guru SMKN 1 Dlanggu, Mojokerto Jawa Timur
Tidak ada komentar