Breaking News

Wahai Engkau yang Hendak Menikah, Carilah Ridho Orang Tua!


Ibnu Umar ra menceritakan:

"Aku punya wanita pilihanku yang aku cintai dan aku nikahi, namun ayahku tidak menyukainya. Beliau menyuruhku untuk menceraikannya, namun aku tidak mau.

Kemudian ayahku mendatangi nabi dan menceritakan tentang masalahku ini. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengirimi aku pesan yang berisi:

"Wahai Abdullah bin Umar, ceraikan istrimu itu!” (HR. Imam Ahmad)

Setelah itu aku ceraikan.

Abu Dardak ra bercerita:

Ada seorang laki-laki mendatangiku dan curhat, katanya sama ayahnya disuruh cepat nikah, lalu setelah nikah ternyata sama ayahnya disuruh menceraikannya. Dia bingung lalu minta pendapat saya.

Saya bilang:

Begini, saya tidak menyuruh kamu cerai.

Saya juga tidak menyuruhmu melawan orang tuamu. Hanya saja saya ingin menceritakan sebuah hadits yang pernah aku dengar, yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:

“Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).

Jadi usahakan apapun itu atas ridho orang tua, ketika orang tua ridho maka Allah pun ridho, sehingga dengan begitu terbukalah jalan kebaikan. Kalau orang jawa bilang,

 “Restune wong tuo iku jimate panguripan.

Artinya: restu atau ridhonya orang tua itu adalah keberkahan untuk kehidupan.

Banyak kisah yang gagal dikarenakan mencintai tidak harus memiliki,

Sudah cinta ternyata tidak direstui.  Ada beberapa orang yang menganggap ini hanya sebuah mitos, ada juga yang percaya bahwa memang peran orang tua sangat penting.

Hati itu unik. Kamu bisa mencintai orang di hari Senin, tetapi benci setengah mati di hari Selasa. Kamu bisa antusias pada Pagi hari, kemudian suram muram di waktu Sore.

Itulah kenapa dalam bahasa Arab ia dinamakan "qalb", yang berarti bermakna "terbolak-balik."

Di saat itulah kita perlu minta pada Allah untuk menetapkan hati pada hal-hal yang baik dan Dia ridhai. Kita mengenal sebuah doa yang megah,

"Yaa muqallibal qulub, tsabbit qalbi ala dinika wa tha'atik."

Artinya: wahai Pembolak-balik hati, tetapkan hati ini pada din-Mu dan menaati-Mu.

Dulu, aku mencari seseorang yang bisa memberikan motivasi setiap hari padaku, selalu mendukung setiap langkahku dan menjadi inspirasi dalam setiap langkah hidupku.

Hingga aku menyadari ternyata yang aku cari selama ini adalah diriku sendiri, dan semenjak aku kembali pada diriku sendiri, semesta mengirimkanmu sebagai pasanganku dalam hidup ini.

“Wes to manuto wong tuek penak – penak.

Artinya: Sudahlah nurut orang tua pasti enak. Sebab penuh barokah do’a yang mengalir dari beliau untuk kita untuk bekal kehidupan mendatang.

Bagi yang belum menikah, berdoalah terus dan jangan pernah berputus asa.

Semoga ridho orang tua mengiringi hari-harimu.

Ridho guru juga.

Indah kok.

Ayem kok tenang kok, happy kok kalau semua itu bisa di dapat. Insyaallah.

Aamiin.

 

Oleh: Siti Maria Ulfah, merupakan Founder Pondok Pesantren Online Fatimah Az-Zahra dan saat ini sedang bekerja di Hongkong.


 

Tidak ada komentar